Jahitan di Dagu dan Empati Anggota Ansor / Banser Ranting Genukwatu



Idul Fitri kurang beberapa hari lagi, posko-posko pengamanan mudik mulai didirikan diberbagai wilayah, begitu pula kesibukan  terlihat disatkoryon Banser Kecamatan Ngoro. Aktifitas pendirian posko mulai dikebut meski waktu sudah menunjukkan jam malam. 

Terlihat sahabat sahabat dari Ansor Ranting Rejoagung mempersiapkan penerangan, dilain sisi anggota Ansor Ranting Genukwatu membersihkan rumput liar yang mulai tumbuh lebat mengitari bangunan yang rencananya akan dijadikan posko. 

Namun kejadian na'as saya alami saat membantu pemasangan lampu diatas pohon. Kaget dengan sengatan listrik dari lampu yang dipasang, saya melepaskan tumpuan dan  terjatuh  dengan posisi dagu tergores ranting kering yang habis ditebang. 

Butuh waktu beberapa saat untuk memulihkan keadaan dari syok akibat kejadian tersebut. Sambil terlentang diatas rumput saya melihat sahabat sahabat mulai memeriksa dan memastikan saya masih dalam keadaan baik. 

Nyeri mulai terasa  dan beberapa tetes darah mulai nampak ditangan akibat mengusap dagu yang sedikit terluka. 

Tak mau ambil resiko sahabat dari Ranting Genukwatu membujuk saya untuk ke Puskesmas meski sudah mendapatkan perawatan pertama. 

Meski tidak bisa melihat luka secara langsung saya merasa dalam keadaan baik , saya menolak ajakan sahabat sahabat meski pada akhirnya saya dikawal sampai ke puskesmas dan mendapatkan beberapa jahitan didagu. 

Dari awal jatuh hingga mendapatkan jahitan dipuskesmas saya merasakan  betul kehadiran dan empati dari sahabat sahabat khususnya dari Ranting Genukwatu. 

Saya merasa mempunyai keluarga yang menerima dan peduli dengan saya meski tanpa embel embel apapun. 

Inilah yang saya impikan dan mungkin impian banyak orang, "Hidup pada lingkungan dan komunitas yang mempunyai empati dan optimisme" terhadap  sesama. 

Terimakasih sahabat, Semoga Allah membalas semua kebaikan yang sahabat lalukan. Aamiin. Irw





0 Komentar

Posting Komentar

Post a Comment (0)

Lebih baru Lebih lama