Jangan Sekali-Kali Kamu Menghakimi, Sahabatku, yang Belum Memakai Seragam Lengkap

 

PAM Banser Pada acara Haul KH. Sodiq Muslih Genukwatu

Kadang saat kita ikut kegiatan Banser, kita lihat ada teman-teman yang belum pakai seragam lengkap. Mungkin hanya kaos biasa, celana jeans, atau bahkan cuma sandal. Lalu, tanpa sadar kita mulai membandingkan—"Dia beneran Banser, nggak sih?"

Sahabatku, hati-hati dengan pikiran seperti itu. Karena bisa jadi, justru merekalah calon Banser hebat yang sedang belajar dan mulai jatuh cinta pada organisasi ini.

Di Genukwatu, strategi kita memang sederhana tapi punya makna besar: ajak mereka yang baru tertarik ikut kegiatan pam. Tujuannya? Biar mereka kenal dulu, paham peran Banser di tengah masyarakat, dan akhirnya merasa bahwa "ini rumah gue."

Mereka belum berseragam lengkap karena memang belum diklat. Dan itu wajar. Tugas kita sebagai kader Ansor bukan langsung menghakimi, tapi menyiapkan mereka. Kita tuntun, kita temani, sampai mereka siap ikut diklat dan resmi jadi bagian dari keluarga besar Banser.

Jadi, jangan pernah merasa lebih baik hanya karena sudah berseragam lengkap. Seragam bisa dijahit dalam sehari, tapi semangat, loyalitas, dan keinginan belajar itu tumbuh perlahan dan butuh pendampingan.

Yuk, sama-sama rangkul mereka. Karena hari ini mungkin mereka belum berseragam, tapi siapa tahu besok merekalah yang berdiri paling depan menjaga nama baik organisasi.


0 Komentar

Posting Komentar

Post a Comment (0)

Lebih baru Lebih lama